Setelah Inggris kembali harus menelan pil pahit dieliminasi Italia dalam drama adu penalti, The Three Lions kini punya segudang PR jelang kualifikasi Piala Dunia 2014.
Malam yang menggetirkan bagi Inggris ketika mereka dipaksa pulang kampung duluan oleh Italia setelah takluk dalam adu penalti di perempat-final Euro 2012. Dalam drama menegangkan tersebut, duo Ashley The Three Lions, Young dan Cole, memudahkan langkah Gli Azzurri ke fase empat besar setelah tendangannya gagal bersarang ke gawang Gianluigi Buffon.
Cerita adu tos-tosan yang berujung kegagalan memang sudah tak asing dan terbilang akrab bagi Inggris. Dan tampaknya sudah saatnya gaung revolusi skuat didengungkan untuk membangun Inggris teranyar di 2014.
Meski tersingkir di perhelatan akbar antarnegara Eropa ini, The Three Lions sedikitnya tetap tidak kehilangan wajah dan bisa mengambil banyak hikmah dari kegagalan tersebut, apalagi bila melihat kenyataan jika banyak pihak yang tidak menjagokan Inggris di Euro, namun mereka sanggup lolos hingga ke perempat-final sebelum "hanya" kalah dalam adu penalti.
Dibandingkan dengan Inggris di tahun 2010, pasukan Tiga Singa yang sekarang jauh lebih kompak. Mereka memiliki satu tekad dan keyakinan yang sama, dan melalui perjuangan keras yang telah dilewati, sudah semestinya negara berbangga pada laju timnas pada kampanye tahun ini.
Rezim Hodgson sudah dimulai, dengan pilihan-pilihan pemain versi dia tentunya. Tetapi apakah keputusannya dalam menentukan pemain sudah berbanding lurus dengan harapan fans yang ingin melihat tim kesayangannya bisa berbicara banyak di kompetisi akbar berikutnya, Piala Dunia 2014?
Jelas selalu ada aroma persaingan demi satu tempat di dalam skuat utama untuk setiap kompetisi major berbeda, sampai-sampai pemain lama bisa menjadi "korban" dari masuknya muka-muka gres. Faktor cedera dan usia, kadangkala menjadi satu hambatan tersendiri pula, sementara kampanye kualifikasi Piala Dunia akan terus berjalan. Lalu bagaimana komposisi skuat Inggris sebaiknya? Berikut perspektif GOAL.com.
| PEMAIN KELUAR |
| JOHN TERRY |
 |
| ||||||||||||||
Tidak ada yang bisa menyangkal bila Anda menyoroti isu-isunya di luar lapangan, Terry malah menjelma menjadi pemain yang fantastis untuk Inggris. Meski begitu, dedikasinya di Euro 2012 dengan berjibaku memblok rentetan tendangan-tendangan berbahaya dari lawan, membuat tekel krusial tetap saja tak lagi cukup untuk mempertegas kapabilitasnya. Kecepatannya mulai menurun, tak jarang pula keputusannya untuk memainkan jebakan offside malah berakhir fatal.
| SCOTT PARKER |
 |
| ||||||||||||||
Sudah sepantasnya memang Parker berada dalam armadanya Hodgson untuk Euro edisi sekarang setelah dirinya selama empat tahun membuat penampilan mengesankan di level klub dan juga dia telah menjadi kapten di masa-masa akhir era Fabio Capello. Namun, membawa persoalan cedera ke Polandia-Ukraina memaksa Parker tampil jauh dari
form terbaik, dan mobilisasinya sebagai gelandang sentral sangat terbatas dalam skema 4-4-2 yang diterapkan Hodgson. Parker terlihat tidak cukup komplet untuk bermain di posisinya.
| ASHLEY YOUNG |
 |
| ||||||||||||||
Begitu banyak harapan dikirimkan ke pundaknya sebelum Euro bergulir. Ia juga telah memperlihatkan penampilan luar biasa selama menjalani kualifikasi. Namun konsistensi yang ditunjukkan selama Euro 2012 justru berbelok 180 drajat. Perdebatan pun muncul, apakah harus seorang Peter Crouch menggantinya, dan apakah itu relevan? Young tampaknya perlu menata ulang lagi penampilannya dan membuktikan diri demi menjamin satu tempat di skuat Hodgson.
| PERKENALKAN KEKUATAN BARU |
| JACK WILSHERE |
 |
| ||||||||||||||
Bisa dikatakan ini adalah tahun yang "mengerikan" bagi Wishere, sebab cedera yang membalutnya memaksa pemain Arsenal ini absen dari Euro. Ketidakhadirannya di pesta akbar empat tahunan ini semestinya bisa melahirkan ambisi besar dan Wilshere sudah seharusnya berada di baris terdepan dalam pikiran Hodgson sebagai persiapan Inggris menuju Piala Dunia 2014 di Brasil. Kinerjanya di lapangan tak perlu diragukan, penempatan posisi yang baik, membuatnya disebut-sebut sebagai gelandang modern box-to-box.
| PHIL JONES |
 |
| ||||||||||||||
Digadang-gadang bakal menjadi kapten masa depan Inggris. Dipercaya oleh Fabio Capello selama kualifikasi, Jones menunjukkan dirinya memiliki banyak opsi, bisa bermain di tengah, atau pun beroperasi sebagai bek sayap kanan. Fleksibilitas yang dimilikinya membuat dirinya belum mendapatkan posisi terbaik, namun di usianya yang masih 20 tahun, banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh Hodgson dari sosok pemain satu ini di masa yang akan datang.
| ALEX OXLADE-CHAMBERLAIN |
 |
| ||||||||||||||
Di musim pertamanya bersama Arsenal dia telah menunjukkan sisi teknikal yang sulit dipercaya, bahkan Chamberlain kini dipandang sebagai senjata rahasia Inggris. Ada sebuah perpaduan antara kecerdikan dan kreativitas yang dibuat olehnya saat menghadapi Prancis, dan kontribusinya di laga itu jangan ditanya lagi. Namun di laga pamungkas grup dia malah dibangkucadangkan oleh Hodgson. Kendati demikian, potensinya telah dipertimbangkan dengan seksama, dan di usianya yang masih 18 tahun, Chamberlain sepertinya punya garansi karier internasional yang cerah.
| STARTING XI POTENSIAL INGGRIS DI KUALIFIKASI PD 2014 |
GOALKEEPER
Hart
Hart
| RIGHT BACK | CENTRE BACK | CENTRE BACK | LEFT BACK |
 Walker |  Jones |  Lescott |  Cole |
| RIGHT MIDFIELD | CENTRE MIDFIELD | CENTRE MIDFIELD | LEFT MIDFIELD |
 Milner |  Wilshere |  Gerrard (C) |  Oxlade-Chamberlain |
| STRIKER | STRIKER |
 Carroll |  Rooney |
Info : http://www.goal.com/
